Geopark Ciletuh Sukabumi merupakan kawasan yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi ikon pariwisata, tak hanya di Indonesia, namun juga dunia. Selain itu, lokasi ini pun memiliki catatan sejarah menarik yang patut ditelusuri.
Geopark Ciletuh Sukabumi atau lengkapnya Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark memiliki luas sekira 126 ribu hektar atau 30,3 persen dari luas wilayah Kabupaten Sukabumi. Taman bumi ini tersebar di 74 desa di delapan kecamatan Kabupaten Sukabumi, yakni Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Waluran, Ciemas, Ciracap dan Surade.
Saat mengamati Ciletuh, kita seolah menyaksikan sebuah proses masa lampau yang terjadi sekira 60 juta tahun lalu.
Tumbukan lempeng benua menyingkapkan kerak samudera yang bercampur dengan mantel bumi sebelah atas, sehingga batuan di wilayah ini bercampur aduk dengan palung bumi yang disebut melange.
Pengamat sejarah Sukabumi, Irman Firmansyah mengatakan, singkapan tersebut berada di lembah yang menyerupai amfiteater besar (mega amfiteater) dengan bentuk tapal kuda. Ini bisa dilihat dari Puncak Darma maupun Panenjoan.
Lembah Ciletuh ini dibatasi dataran tinggi Jampang yang terjal dan vertikal, sehingga Anda akan melihat pemandangan Ciletuh yang indah dari atas dataran tinggi tersebut.
Di lembah ini pun terdapat rangkaian bukit yang batuannya tersusun dari batuan purba. Bebatuan ini yang kemudian membentuk pulau-pulau kecil seperti Pulau Mandra, Kunti, Manuk, dan pulau lainnya yang terletak di sekitar Pantai Ciletuh.
Ciletuh di Masa Kolonial
Ciletuh telah dikenal sejak masa kolonial. Pada awalnya, kawasan ini disebut sebagai Tjiletoe, Cjiletoek, Tjiletoeh, atau Zandbaai. Banyak peneliti maupun pelancong yang mengunjungi wilayah ini, salah satunya peneliti berkebangsaan Jerman bernama Franz Wilhelm Junghuhn.
Irman yang kini aktif sebagai Kepala Riset dan Kesejarahan Soekaboemi Heritages menuturkan, akses menuju Ciletuh kala itu sangat sulit. Namun, beberapa orang yang berhasil mengunjungi kawasan ini akan mendapatkan pemandangan alam yang mengagumkan. Pernyataan ini sesuai dengan laporan JG Dorman pada 1 Agustus 1916 yang telah diterjemahkan oleh tim Soekaboemi Heritages.
Destinasi wisata di Geopark Ciletuh memang menunjukkan pesona alam yang istimewa, yang membuat ungkapan bahwa “Indonesia adalah cuilan surga di bumi” benar adanya. Geopark Ciletuh sendiri merupakan sebuah konsep manajemen pengelolaan kawasan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati dan budaya melalui prinsip konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan. Geopark Ciletuh memiliki luas 128 ribu hektar, yang mencakup delapan kecamatan di wilayah Sukabumi.
Geopark Ciletuh juga telah diakui UNESCO sebagai Global Geopark pada April silam, berkat warisan geologi yang luar biasa. Selain itu, di dalamnya juga terdapat keanekaragaman hayati dan budaya, serta memiliki lanskap alam yang sangat istimewa. Alam yang natural dan asri juga menjadi daya tarik tersendiri yang tidak boleh dilewatkan.
Karena keistimewaan yang ditawarkan tersebut yang pada akhirnya menarik minat banyak traveler. Apalagi, destinasi wisata di Geopark Ciletuh banyak yang belum tersentuh teknologi, alias masih alami dan mengesankan. Kamu tertarik menilik kekayaan alam dan panorama luar biasa yang ditampilkan di Geopark Ciletuh, beberapa tempat wisata di bawah ini bisa menjadi jujukan kamu untuk berwisata di agenda liburan kamu berikutnya.
Destinasi Wisata di Geopark Ciletuh
1. Pantai landai yang eksotik – Pantai Ujung Genteng
Salah satu destinasi wisata di Geopark Ciletuh yang wajib kamu kunjungi adalah Pantai Ujung Genteng. Sudahlah berpasir putih, dengan pantai yang landai dan garis yang panjang, ombaknya juga cukup eksotik.
Tidak hanya bisa bersantai, berjemur atau bahkan bermain di pantainya, kamu juga bisa melakukan banyak hal lain, termasuk di antaranya foto prewedding, mengingat pemandangannya yang asyik dan asri. Selain itu, spot ini juga pas untuk kamu yang tertarik menikmati sunset di Sukabumi.
2. Pantai Muara Cipanarikan
Pasir putih yang halus dan bersih, muara yang cantik dengan air berwarna hijau, pantai yang luas dengan bibir pantai yang lebar, kamu bisa bebas berlarian ke sana kemari tanpa takut mengganggu orang lain. Momen paling asyik, menikmati sunset yang syahdu di sini.
3. Bukit Teletubbies, Ujung Genteng
Menikmati hembusan angin sejuk khas pedesaan dan mendapatkan asupan sinar matahari yang tidak terlalu kejam, sembari menikmati sejumlah gundukan tanah yang hijau, bukit Teletubbies di Ujung Genteng ini bisa menjadi pilihan yang pas untuk dipilih.
4. Pantai Cimaja
Destinasi wisata di Geopark Ciletuh yang ini lebih pas didatangi bagi pecinta pantai dan olahraga surfing. Dengan ombak yang ideal untuk berselancar dan garis pantai yang panjang, beraktivitas di sini dijamin akan menyenangkan
5. Pantai Pangumbahan
Hal lain yang bisa menjadi daya tarik adalah keberadaan Penyu Hijau yang menjadikan pantai ini sebagai tempat untuk bersarang dan bertelur. Tapi ingat, jangan sampai diganggu, ya! Pantai ini juga menjadi tempat surfing yang ideal. Namun yang paling mengesankan adalah pemandangannya yang istimewa.
6. Pantai Palangpang
Pantainya cukup luas dan panjang, ideal sebagai spot bermain dan bersantai. Pantai ini juga dipergunakan tempat mendarat bagi kegiatan paralayang. Momen paling asyik adalah mendatangi pantai ini di pagi hari, bersamaan dengan keluarnya matahari dari ufuk timur dan pulangnya para nelayan mencari ikan.
7. Puncak Darma
Perpaduan sawah dan hutan yang menghijau, aliran sungai dan birunya laut membuat panorama alam yang bisa dilihat dari Puncak Darma membius siapapun yang melihatnya. Momen paling asyik adalah dengan menikmati sunrise dari Puncak Darma.